Ungkapan Mutiara

Kita seperti teko, apa yang dikeluarkan maka seperti itulah di dalamnya. Maka berjanjilah untuk selalu membahagiakan orang lain, karena dengan begitu kita membahagiakan hidup kita sendiri (Rosa Rahmania))

Memberi sebanyak yang kita mampu, lalu kita akan menerima sebanyak yang kita butuhkan! InsyaAllah(Luluk Evi Syukur)

Ide-ide gila, butuh orang gila juga untuk mewujudkan semuanya. Demi bumi dan isinyam, baiklah. (Ana Falasthien Tahta Alfina)

Selagi sabar itu ada dalam diri maka selagi itu juga Allah akan mengujinya dan hanya mereka yang benar-benar sabar dapat dengan mudah mengatasi ujianNya (Luluk Evi Syukur)

Selepas ashar nanti Kutunggu di semenanjung hati, mendawai indahnya pelita, kala pelangi berbagi warna, selepas maghrib nanti, Kutunggu di ujung nadi, lantunkan kalam Illahi, hingga Isya hadir kembali (Khasanah Roudhatul Jannah)

Kawan, ingatlah dengan hidup ini, kadang kesusahan dalam mengarungi takdir membuat hidup kita di akhirat nanti menjadi lebih berkualitas. Dan Jangan lah berlebihan di kehidupan ini, karena takut-takut terasa hambar di akhirat nanti. So, Jadikanlah apapun itu tentang kehidupan, lalu rayakanlah dengan kesyukuran.(Adi Nurseha)

Memoar kehidupan yang tak berujung hingga kematian menjemput. Lantas sudah sampai di mana kisah kehidupan ditorehkan? (Luluk Evi Syukur)

Kau yang masih setia mengulum rindu, Kudendangkan senandung lagu merdu, Sebagai pengobat rindu di dada, Sebagai pelipur segala lara, Tersenyumlah sayang, Rindu ini pun masih terus membayang Untukmu duhai kekasih hati Sambutlah syahdunya nyanyian hati (Khasanah Roudhatul Jannah)

Jaga selalu hatimu (Rosa Rahmania)

Tak semua yang diinginkan dapat terwujud sesuai rencana. Pergi saat indah. Allah pasti punya rencana terindah dibalik semua ini. Hanya itu yang bisa menguatkanku saat ini (Yopi Megasari)

Sabtu, 07 Mei 2011

Ngadem di Plaza


Siang yang panas, udara juga tak bersahabat. Kemana kukan berlindung dari panas ini? Dengan langkah pasti aku menuju Plaza terdekat. Escalator telah siap menjemput tubuh mungilku dan membawaku ke atas, ke tempat yang lumayan dingin karena full AC. Mataku mulai tengok kanan tengok kiri menyapu setiap pemandangan yang kulewati. Akhirnya kumemasuki sebuah toko baju. Gadis-gadis cantik menyambut kehadiranku dengan senyum ramah dan mempersilahkan aku untuk melihat-lihat berbagai model baju yang dipajang memenuhi ruangan toko itu. Dengan PD aku berkeliling hanya untuk melihat-lihat tanpa menyentuh baju-baju cantik yang tergantung di sana. Seorang gadis cantik yang dari tadi senyum-senyum mulai menyapaku.

Gadis Cantik: "Lei hou leng o" (Kamu cantik banget) Sambil memamerkan senyumnya.

Asa: "To ce" (Makasih)

Gadis Cantik: "Lei sam hou leng o,
lei hai mei yan a" (Bajumu bagus banget, kamu orang mana)

Asa: "Ngo hai yan nei yan" (Aku orang indonesia)

Gadis Cantik: "Ghoe te hamei dong lei yat yong a, yan nei yan?"(Apa mereka sama denganmu? orang Indonesia?)"

Sambil menunjuk ke arah beberapa pengunjung yang juga berjilbab. Aku pun menoleh ke arah yang ditunjuk.

Asa: "Ghoe to hai" (Mereka juga)

Gadis Cantik: "Tanhai lei dong ghoi em dong sae wo" (Tapi kamu sama mereka beda banget)

Asa: "Hah? Em dong? (Hah? Gak sama?)

Gadis Cantik: "Lei siu hou dim, bei fu kem hou" (Senyummu sangat manis, kulitmu sangat bagus)

Aku hanya tersenyum mendengar sanjungannya. Dalam hatiku aku jadi berbicara sendiri. "Waduh Neng, walaupun kamu menyanjungku setinggi langit gak bakal deh aku belanjakan uangku tuk membeli baju-baju mahalmu, aku masuk ke tokomu ini kan cuman mau ngadem duank, hehehe" Akhirnya aku hanya bisa tersenyum-senyum sendiri sambil meninggalkan si gadis cantik pelayan toko itu.

Oleh: Khasanah Roudhotul Jannah (Profile)

Artikel yang berkaitan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Photobucket
 

Karya Tulis

Refleksi 02 Mei 2011

Ini hanya bagiku, entah bagi yang lainnya. Setiap hari orang-orang science mempelajari banyak simbol, dari alfabet hingga numerik atau beragam bentuk yang memang sengaja diciptakan sedemikian rupa. Aku tahu simbol-simbol tersebut sengaja diciptakan untuk

Kisah Kehidupan

Demi Sebuah Amanah

Telah lama aku berdiri di sini, di antara keramaian dan hiruk-pikuk terminal Pulo Gadung. Namun tak satupun bus antar kota yang mau berhenti dan membawaku meninggalkan kebisingan ini. Hampir satu jam lebih aku di sini, tapi semua bus antar kota nampaknya penuh semua.

Sastra

Cinta Dalam Hati ( CIDAHA )

Kala cinta datang menggoda Memanggil dan mengetuk pintu hati Lalu singgah ke rumah jiwa Tanpa kata permisi Hhm... Terdengar begitu syahdu menyentuh kalbu Namun, jika ini benar cinta Jangan biarkan cintaku padaMu hilang di hati Perkenankanlah tuk selalu mencintaiMu

© 3 Columns Newspaper Copyright by Website Nathiq | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks