Ungkapan Mutiara

Kita seperti teko, apa yang dikeluarkan maka seperti itulah di dalamnya. Maka berjanjilah untuk selalu membahagiakan orang lain, karena dengan begitu kita membahagiakan hidup kita sendiri (Rosa Rahmania))

Memberi sebanyak yang kita mampu, lalu kita akan menerima sebanyak yang kita butuhkan! InsyaAllah(Luluk Evi Syukur)

Ide-ide gila, butuh orang gila juga untuk mewujudkan semuanya. Demi bumi dan isinyam, baiklah. (Ana Falasthien Tahta Alfina)

Selagi sabar itu ada dalam diri maka selagi itu juga Allah akan mengujinya dan hanya mereka yang benar-benar sabar dapat dengan mudah mengatasi ujianNya (Luluk Evi Syukur)

Selepas ashar nanti Kutunggu di semenanjung hati, mendawai indahnya pelita, kala pelangi berbagi warna, selepas maghrib nanti, Kutunggu di ujung nadi, lantunkan kalam Illahi, hingga Isya hadir kembali (Khasanah Roudhatul Jannah)

Kawan, ingatlah dengan hidup ini, kadang kesusahan dalam mengarungi takdir membuat hidup kita di akhirat nanti menjadi lebih berkualitas. Dan Jangan lah berlebihan di kehidupan ini, karena takut-takut terasa hambar di akhirat nanti. So, Jadikanlah apapun itu tentang kehidupan, lalu rayakanlah dengan kesyukuran.(Adi Nurseha)

Memoar kehidupan yang tak berujung hingga kematian menjemput. Lantas sudah sampai di mana kisah kehidupan ditorehkan? (Luluk Evi Syukur)

Kau yang masih setia mengulum rindu, Kudendangkan senandung lagu merdu, Sebagai pengobat rindu di dada, Sebagai pelipur segala lara, Tersenyumlah sayang, Rindu ini pun masih terus membayang Untukmu duhai kekasih hati Sambutlah syahdunya nyanyian hati (Khasanah Roudhatul Jannah)

Jaga selalu hatimu (Rosa Rahmania)

Tak semua yang diinginkan dapat terwujud sesuai rencana. Pergi saat indah. Allah pasti punya rencana terindah dibalik semua ini. Hanya itu yang bisa menguatkanku saat ini (Yopi Megasari)

Sabtu, 30 April 2011

Bicaranya Hati


Bila hati yang bicara, akankah bisa terungkap dengan kata-kata? Yang ada adalah tangan dan kaki yang mewakili bicaranya hati. Kemudian, sekarang hati siapakah yang bicara itu?

Seusai dengan tak sengaja mendengarkan suatu liputan berita di televisi, barulah ini dapat menyimpulkan bahwa sesungguhnya tiap insan rindu akan kesucian dan tak pernah mau dengan sengaja melakukan perbuatan tercela.

Sebuah liputan, yang bercerita tentang sebuah kawasan lokalisasi di daerah Surabaya. Entah pula, kawasan yang dimaksud adalah kawasan paling terkenal se-Asia Tenggara itu atau bukan. Di situ diceritakan bahwa penduduk lokalisasi, saat ini sudah menurun sebanyak 30% daripada tahun-tahun sebelumnya. Masyarakat setempat mengakui bahwa mereka kerapkali mendekati para PSK itu dengan perlahan. Walhasil, saat ini sudah berkurang sebanyak 30%, suatu peningkatan yang patut kita syukuri bahkan sekecil apapun angkanya.

Tak pernah ada wanita yang menjadikan “pelacur” sebagai cita-cita hidupnya. Kebanyakan mereka melakoni sandiwara demikian adalah karena terpaksa atau karena sebelumnya sudah dijerumuskan terlebih dahulu oleh orang yang tega berbuat jahat pada mereka. Tapi pernahkah, ketika kita punya adik kecil atau kerabat dan tetangga kita yang masih usia SD, ada yang bercita-cita menjadi penjaja cinta? Saya yakin dengan sangat pasti, tidak akan ada hati dan akal sehat yang menginginkan demikian.

Yang sekarang sedang menjalani sandiwara seperti itu, yakinlah bahwa di hatinya selalu ada secercah kerinduan untuk kembali menjalani hidup seperti manusia biasa lainnya. Nuraninya tak pernah mau dan tak pernah mengijinkannya untuk berbuat seperti itu. Ikutilah kemauan hati untuk selalu berhasrat beribadah dan semakin mendekat padaNya. Ya, itulah fitrah bagi yang namanya manusia.

Dan bukan hanya "penjaja cinta" yang memiliki fitrah demikian. Seorang penjaja cinta adalah seorang manusia, dan tengoklah kita pun sama manusianya dengan mereka. Kita pun memiliki fitrah itu kawan. :)

Ya Arhamarrahimin... Penuhilah lagi hati-hati kami ini dengan kasih sayangMu, sebagaimana Engkau yang bisa menguatkan iman di hati kami, kami pun tak akan bisa berbuat apa-apa tanpa campur tangan dariMu. Tolong temani dan beri kekuatan pada kami untuk bisa selalu ingin lebih dekat lagi denganMu, amin...

Oleh: Rosa Rahmania (Profile)

Artikel yang berkaitan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Photobucket
 

Karya Tulis

Refleksi 02 Mei 2011

Ini hanya bagiku, entah bagi yang lainnya. Setiap hari orang-orang science mempelajari banyak simbol, dari alfabet hingga numerik atau beragam bentuk yang memang sengaja diciptakan sedemikian rupa. Aku tahu simbol-simbol tersebut sengaja diciptakan untuk

Kisah Kehidupan

Demi Sebuah Amanah

Telah lama aku berdiri di sini, di antara keramaian dan hiruk-pikuk terminal Pulo Gadung. Namun tak satupun bus antar kota yang mau berhenti dan membawaku meninggalkan kebisingan ini. Hampir satu jam lebih aku di sini, tapi semua bus antar kota nampaknya penuh semua.

Sastra

Cinta Dalam Hati ( CIDAHA )

Kala cinta datang menggoda Memanggil dan mengetuk pintu hati Lalu singgah ke rumah jiwa Tanpa kata permisi Hhm... Terdengar begitu syahdu menyentuh kalbu Namun, jika ini benar cinta Jangan biarkan cintaku padaMu hilang di hati Perkenankanlah tuk selalu mencintaiMu

© 3 Columns Newspaper Copyright by Website Nathiq | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks