Ungkapan Mutiara

Kita seperti teko, apa yang dikeluarkan maka seperti itulah di dalamnya. Maka berjanjilah untuk selalu membahagiakan orang lain, karena dengan begitu kita membahagiakan hidup kita sendiri (Rosa Rahmania))

Memberi sebanyak yang kita mampu, lalu kita akan menerima sebanyak yang kita butuhkan! InsyaAllah(Luluk Evi Syukur)

Ide-ide gila, butuh orang gila juga untuk mewujudkan semuanya. Demi bumi dan isinyam, baiklah. (Ana Falasthien Tahta Alfina)

Selagi sabar itu ada dalam diri maka selagi itu juga Allah akan mengujinya dan hanya mereka yang benar-benar sabar dapat dengan mudah mengatasi ujianNya (Luluk Evi Syukur)

Selepas ashar nanti Kutunggu di semenanjung hati, mendawai indahnya pelita, kala pelangi berbagi warna, selepas maghrib nanti, Kutunggu di ujung nadi, lantunkan kalam Illahi, hingga Isya hadir kembali (Khasanah Roudhatul Jannah)

Kawan, ingatlah dengan hidup ini, kadang kesusahan dalam mengarungi takdir membuat hidup kita di akhirat nanti menjadi lebih berkualitas. Dan Jangan lah berlebihan di kehidupan ini, karena takut-takut terasa hambar di akhirat nanti. So, Jadikanlah apapun itu tentang kehidupan, lalu rayakanlah dengan kesyukuran.(Adi Nurseha)

Memoar kehidupan yang tak berujung hingga kematian menjemput. Lantas sudah sampai di mana kisah kehidupan ditorehkan? (Luluk Evi Syukur)

Kau yang masih setia mengulum rindu, Kudendangkan senandung lagu merdu, Sebagai pengobat rindu di dada, Sebagai pelipur segala lara, Tersenyumlah sayang, Rindu ini pun masih terus membayang Untukmu duhai kekasih hati Sambutlah syahdunya nyanyian hati (Khasanah Roudhatul Jannah)

Jaga selalu hatimu (Rosa Rahmania)

Tak semua yang diinginkan dapat terwujud sesuai rencana. Pergi saat indah. Allah pasti punya rencana terindah dibalik semua ini. Hanya itu yang bisa menguatkanku saat ini (Yopi Megasari)

Selasa, 26 April 2011

Lukamu adalah Siksa Batinku


Mataku tertuju pada salah satu status sahabatku malam itu, ini anak kok tiba-tiba puitis?

Mr. XX: Kan kubiarkan ruang hampa di dalam hidupku...
Moes Arsyil Ramadhan Afrilla: Sok puitiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiis loe.
Mr.XX: Gw lagi nyanyi lo tau ga tu judulnya gw lupa, "Kan kubiarkan ruang hampa di dalam hidupku bila aq harus mencintai dst" lo tau ga?
Moes Arsyil Ramadhan Afrilla: Cinta sejati by Element, betul kasih bonus :D
Mr. XX: Salah! bego bgt lo ah
Moes Arsyil Ramadhan Afrilla: Salah dikit aja, demo loe sob xixi maaf, kejaaam loe
Mr. XX: Hidup aja ma gw kejam, gw harus kejam
Moes Arsyil Ramadhan Afrilla: Kecuali ma w jangaaan wkwkwk
Mr. XX: Ga ada pengecualian dlm hidup gw

Dan percakapan kami lanjutkan di chat,

"Woyyy belum tidur loe?" Tanyanya

"Jiaaah salam dulu baru nanya" Balasku, obrolan kami mengalir bagai air bening di anak sungai, aku minta ijin untuk menulis tentang kisahnya, 7 tahun pacaran akhirnya hubungannya kandas. Meninggalkan goresan luka, meninggalkan cerita sumbang dalam luka yang mungkin nyeri yang ia rasakan hingga kini, sampai ia berucap, "Gw gak pernah percaya pada yang namanya cinta sejati, kecuali cinta Tuhan pada umatNYA, cinta ibu pada anaknya"

"Dubraxx artinya, selama ini kasih sayang gw sebagai sahabat juga dianggap palsu? hmmmm sungguh terlalu sobat,hehehe"

Terkutuklah
Cinta yang berderak-derak di pangkalan telinga
Mengingang laju kumuh
Bersenggama hina kau bertanya pada sengsara

Sepasang sekoci berlumur lumut
Membatu bersama karang
Daripada kau terjungkal ke lautan
Mari kita eja rasa dengan semestinya

Terkutuklah
Cinta ditambah cinta menjadi sampah
Terciumi sengatan membesarkan arwah di dalam kubur
Sungguh, kuncilah hati sebelum kau terbawa digiling kunyah

Peradaban kau gilir dengan martabat sumbang
Kau gulai mentah dalam belanga kubangan air mata
Mendidih jantung kesumat menatap mata tersumpal bara
Jangan cinta kau ucap perlahan pada yang lapar di pesisir hujan

Merajai iblis dalam sumpah serapah memutar masa
Duh, sampai setega ini cinta mereka permainkan
Terkadang gadai sudah rasa
Dalam meja perjamuan bersama pimpinan setan

Gerhanakah hatimu kini? hingga saat kutawarkan menjemput purnama kau merantai langkah, mengunci mati rasa, membekukan seluruh sendi gerak tubuhmu, menulikan telingamu, hingga aku tak lagi berhak berkata apa-apa, lakukan apa yang kubisa demi sebentuk senyum kembali, tawa canda yang warnai hari, lukiskan kisah indah hari muda kita,mencatat dalam ingatan batas manusia. Sobat jangan hakimi aku seperti dia, aku tidak ikutan meninggalkanmu, aku masih ingin bercerita banyak padamu, saat gundah dan resah menyapa hariku atau sebaliknya, kuingin kita selalu bisa berbagi cerita, agar cerita dusta tak terpendam mati dan membusuknya hati.

Gerhanamu yang kuandai menjadi kebuntuan, pekat dan menampar-nampar, keduabelah tangan yang mengarah ke mukaku sendiri, sudikah waktu memutar lagi saat purnamamu dulu harapku, kuingin selau kau bahagia sobat, harap kembalilah cinta menyapamu, kau tau? aku dirundung cemas yang menyiksa, ketahuilah sahabatku, selayaknya manusia, hidup adalah bergerak dan tumbuh, ada duka dan tawa, setelah itu mati, sebab mati adalah keniscayaan yang pasti, tapi sebelum maut menjemput, ijinkan aku memberi nilai guna untuk sesama, ijinkan aku mengubah gerhana jadi purnama, ijinkan aku tetap bersamamu mencari cahaya, agar tiada sesalku nanti, jika aku mendahuluimu menghadapNya. Tidak ada kekejaman yang ingin kuberi, yang kurasa, lukamu akan jadi siksa batinku jika kubiarkan kau merintih sendiri menahan nyerinya, karena kujuga tau, jauh di lubuk hatimu, hatimu terlalu indah untuk menyimpan luka, merasa sendiri, mendustai hati yang masih butuh tempat berbagi.

Oleh: Moes Arsyil Ramadhan Afrilla (Profile)

Artikel yang berkaitan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Photobucket
 

Karya Tulis

Refleksi 02 Mei 2011

Ini hanya bagiku, entah bagi yang lainnya. Setiap hari orang-orang science mempelajari banyak simbol, dari alfabet hingga numerik atau beragam bentuk yang memang sengaja diciptakan sedemikian rupa. Aku tahu simbol-simbol tersebut sengaja diciptakan untuk

Kisah Kehidupan

Demi Sebuah Amanah

Telah lama aku berdiri di sini, di antara keramaian dan hiruk-pikuk terminal Pulo Gadung. Namun tak satupun bus antar kota yang mau berhenti dan membawaku meninggalkan kebisingan ini. Hampir satu jam lebih aku di sini, tapi semua bus antar kota nampaknya penuh semua.

Sastra

Cinta Dalam Hati ( CIDAHA )

Kala cinta datang menggoda Memanggil dan mengetuk pintu hati Lalu singgah ke rumah jiwa Tanpa kata permisi Hhm... Terdengar begitu syahdu menyentuh kalbu Namun, jika ini benar cinta Jangan biarkan cintaku padaMu hilang di hati Perkenankanlah tuk selalu mencintaiMu

© 3 Columns Newspaper Copyright by Website Nathiq | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks