Wahai hati, di dalammu ada sebuah asa yang begitu indah dirasa. Ia adalah pemompa semangatku, ia adalah karib dari pikiran serta perasaanku, ia adalah amanah dariNya. Sudah sejak lama ia temani diri, berusaha tuk selalu tuntun agar jalanku lurus menujuNya, ah, terimakasih kawan, terimakasih Cinta. ^_^
Lebih dari sekedar kata, gerak-geriknya terlihat dari sisiku yang paling luar. Maka siapa saja yang mengerti tentang aktifitas hati, aku benar-benar tak akan bisa berbohong.
Wahai hati, andainya kau bisa berbicara, maka siapakah yang kan mengerti tentang bahasamu? Maka siapakah yang memahami kehendakmu? Maka siapakah yang tahu tentangmu wahai hati?
Kau ini letaknya tersembunyi, tapi gerakannya terlihat dari luar. Benar-benar tak bisa dibohongi orang yang sudah melatih diri mengenal dan menjagamu. Orang itu, yang selalu menata hati, sebab di situlah godaan terbesar bagi manusia. Manusia ini, tak akan mau terkalahkan oleh godaan duniawi, sebab ia tahu Dia lebih dari segala-galanya, dan pemberian dariNya tak mungkin bisa tergantikan dengan materi duniawi.
Duhai hati, kadang kubertanya, siapa sebenarnya yang mengendalikanmu? Siapa yang membuat aku bisa rasakan beragam emosi campur aduk itu? Mengapa orang sering katakan bahwa jika bukan raga yang sakit, padahal merasa ada yang tidak enak, maka itu hati yang sakit. Lantas, seperti apakah rupanya hati yang sakit?
Wahai hati yang merupakan pemberian dariNya, maukah kau tunjukkan padaku jalan lurus menuju pemilikmu? Aku tahu hati, padahal aku sendiri yang menjauhkan diri dariNya, aku sendiri yang membuat hijab-hijab itu. Padahal kau tahu juga, Dia tak pernah jauh dariku, bahkan Dia lebih dekat daripada urat nadi kehidupanku. Lantas, dimanakah Dia? Mari, tuntun aku wahai hati, meski saat ini tanganku lemah untuk sekedar menyambutmu dengan suka cita, tolong aku wahai hati. Tapi meski begitu, siapapun orangnya yang kutemui, dan apapun perlakuan atau perkataan orang itu padaku, aku yakin di dalam hatinya ada nurani kebaikan yang suatu saat nanti akan memancar bila telah sampai pada waktunya.
Hati-hati dengan hati yang bila tidak hati-hati akan menyakiti hati yang tidak hati-hati, ^_^
Oleh: Rosa Rahmania (Profile)
Ungkapan Mutiara
Minggu, 24 April 2011
Berdialog dengan Hati
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar