Di sepanjang jalanan menuju kota metropolitan
Debu bertebaran hingga sampah-sampah pun berserakan
Debu itu mengajarkan arti kerasnya kehidupan
Kutemukan seorang bocah kecil terdiam di pingir jalan.
Berpakaian lusuh dan kumal berselimutkan debu-debu jalanan
Matanya tampak lelah, resah, gelisah tanpa arah
Hanya satu kata yang ia dapatkan
“Pasrah” akan satu kenyataan.
Tak lama ia datang menghampiri
Menyodorkan tangannya meminta belas kasihan
Terbayang sesaat bagaimana jika itu adalah diriku
Lalu dua tetesan air mata pun jatuh di pelipis mataku
Dan menegur rasa keangkuhanku.
Tuhan, terima kasih atas tetesan yang pertama
Dan kubersyukur untuk tetesan yang ke dua
[Cairo, 310311]
Oleh: Didi Suardi (Profile)
Ungkapan Mutiara
Jumat, 08 April 2011
Dua Tetesan Berharga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar