Ungkapan Mutiara

Kita seperti teko, apa yang dikeluarkan maka seperti itulah di dalamnya. Maka berjanjilah untuk selalu membahagiakan orang lain, karena dengan begitu kita membahagiakan hidup kita sendiri (Rosa Rahmania))

Memberi sebanyak yang kita mampu, lalu kita akan menerima sebanyak yang kita butuhkan! InsyaAllah(Luluk Evi Syukur)

Ide-ide gila, butuh orang gila juga untuk mewujudkan semuanya. Demi bumi dan isinyam, baiklah. (Ana Falasthien Tahta Alfina)

Selagi sabar itu ada dalam diri maka selagi itu juga Allah akan mengujinya dan hanya mereka yang benar-benar sabar dapat dengan mudah mengatasi ujianNya (Luluk Evi Syukur)

Selepas ashar nanti Kutunggu di semenanjung hati, mendawai indahnya pelita, kala pelangi berbagi warna, selepas maghrib nanti, Kutunggu di ujung nadi, lantunkan kalam Illahi, hingga Isya hadir kembali (Khasanah Roudhatul Jannah)

Kawan, ingatlah dengan hidup ini, kadang kesusahan dalam mengarungi takdir membuat hidup kita di akhirat nanti menjadi lebih berkualitas. Dan Jangan lah berlebihan di kehidupan ini, karena takut-takut terasa hambar di akhirat nanti. So, Jadikanlah apapun itu tentang kehidupan, lalu rayakanlah dengan kesyukuran.(Adi Nurseha)

Memoar kehidupan yang tak berujung hingga kematian menjemput. Lantas sudah sampai di mana kisah kehidupan ditorehkan? (Luluk Evi Syukur)

Kau yang masih setia mengulum rindu, Kudendangkan senandung lagu merdu, Sebagai pengobat rindu di dada, Sebagai pelipur segala lara, Tersenyumlah sayang, Rindu ini pun masih terus membayang Untukmu duhai kekasih hati Sambutlah syahdunya nyanyian hati (Khasanah Roudhatul Jannah)

Jaga selalu hatimu (Rosa Rahmania)

Tak semua yang diinginkan dapat terwujud sesuai rencana. Pergi saat indah. Allah pasti punya rencana terindah dibalik semua ini. Hanya itu yang bisa menguatkanku saat ini (Yopi Megasari)

Senin, 28 Maret 2011

Buanglah Aku pada Tempatnya


We are so proud having brother like you, although now you different, we still keep our smile for you. Yang kutau dulu senyum dan semangat itu selalu hadir, dan kalaupun semua itu kini tertelan bumi, ada kami semua yang siap selalu bersamamu. Hati kita selalu menyatu, sepenggal puisi Rosa untuk sahabat. Sederhana namun syarat makna. Atau Rosa yang lebay kali ya. hehehe. Tapi aku tetap setuju kita ber-enam bukan disatukan oleh misi materi, tapi kebersamaan dalam ikatan tanpa paksaan.Tidak adil rasanya jika kami hanya ada saat kau bertahta, saat kau berbagi tawa, saat kau penuh puji-puja, dan kami bukan pecundang yang akan menghilang saat salah satu di antara kita gamang, jika situasi itu ada padaku? banggakah aku jika semua hilang satu-satu, menutup mata dan telinga dengan sejuta pura-pura sampai menunggu kembali ceria dengan tanya?

"Eh maaf kemarin gw sibuk?" Jiah basi, klasik, memang sehari dia gak makan siang atau malam, jika dia sahabat sejati, dia pasti selalu punya celah dan waktu, selepas shalat misalnya, sekali SMS tidak menyita 1 jam kan? paling ngadat kirim Callme, persahabatan ikhlas itu indah, kebersamaan adalah kekuatan baru, bukalah hatimu, diam tak selamanya emas?

Yes, ada yang rela jadi tempat sampah, lagi-lagi Rosa beri inspirasi di sini, dilanjutkan dengan obrolan ringan dan berujung tantangan. Ya, itulah persahabatan, selalu ada cerita dalam kebersamaan, benarkah aku mau jadi tempat sampah buat sahabatku? terhinakah aku dijadikan tempat sampah sahabatku? ah tentu saja tidak, bukankah persahabatan tidak mengenal perhitungan laba-rugi? tidak pernah bertanya kau jadi apa, biarlah keempatnya menempatkan diri di tempat terpandang dan penuh pujian di rumah jiwamu dan aku kebagian jadi tempat sampah di rumahmu, hehehe, kutersenyum, aku pasti menang karena aku jadi pengatur strategi ceritaku ini, "Jadi suka suka gw dunk cari celah, hehehe..."

Jadi tempat sampah? keputusan yang bebal dan fatal, anehnya tak kurasakan sesal, seakan kutersadar, betapa nekadnya aku. Benarkah aku bisa begitu? gimana lagi? Evi sudah jadi bunga di taman, Ana sudah jadi patung porselen di ruang tamu, Rosa sudah pula jadi lukisan di ruang makanmu, sementara Yopi meminta jadi mutiara, berlian atau mobil limosin, (ckckck), sementara aku hanya jadi tempat sampah untukmu, pasti terpikir oleh mereka betapa bodohnya aku, "Jangan tertawa kecut gitu sob" akan kukatakan kenapa aku bilang begitu, biar kamu tak lagi cemberut dan bermurung durja, kuhanya ingin kau selalu tersenyum indah.

Kenapa memilih tempat sampah, karena dengan begitu kau selalu bisa miliki aku, tak peduli kau kelak kaya atau miskin, kau akan tetap butuh aku saat kau beruntung, kau juga takkan mampu mengadaikan dan menjualku saat kau merugi dan buntung, memang siapa yang mau terima gadai tempat sampah? apalagi beli bekas?, hehehe.

Aku akan ada di setiap ruang, saat kau makan sebiji permen pun kau akan mencari aku untuk menampung sisa bungkusnya, tiap waktu aku akan selalu ikut merasakan tiap makna yang kau cerna, lukisan megah Rosa di ruang makan hanya bisa memandang iri tiap kali kau beri sebuah sisa untukku, dan aku tidak akan takut penuh, karena kau akan segera mengosaongkan aku saat kau butuh, hingga aku selalu dapatkan yang baru dan beragam darimu. Achh betapa kau tak sadar sob, kau buat aku merasa istimewa.

Saat kuterima tantangan jadi tempat sampahmu, karena aku tau dengan begitu, ketika kau begitu semangat kau lakukan banyak hal, maka akan semakin banyak hal yang tidak penting yang kau titipkan padaku, saat kau susah, merasa serba salah, merasa gagal, dan kau tumpahkan pada kertas yang sesaat pasti akan kau serahkan padaku tanpa ragu, mungkin kau duga aku tak paham semua, tak mengapa, lebih baik kau tak usah tau, betapa aku membaca dan pahami tiap jejak rasa dan pikirmu, kau takkan mampu sembunyikan dari ikhlasku..

Biarlah yang kotor dan terbuang kau serahkan padaku sobat, hingga ada bersih dan mamfaat padamu, dengan rela akan kudekap tiap sisa-sisa rasa dan serpih perihmu yang tersembunyi, kenapa begini susah mengurai kisah, kenapa begitu sulit mengait mimpi.

Bergerak tanpa henti menembus gelap dan terang. Tiba-tiba aku tersadar, hidup tanpa masalah adalah bodoh, pohon yang tinggi ternyata mampu bertahan karena kokoh melawan angin, seandainya hidup seperti melewati gurun selain membutuhkan air, ternyata ketabahan jauh lebih di butuhkan, sobat bacalah puisi rosa jika sesak kembali menyapamu, tersenyumlah melihat lukisan dua lelaki empat perempuan membentuk lingkaran, bukankah kosong di tengahnya adalah dunia, jika kita bersatu, kita akan mampu mengurung dunia.

26/03/2011
Setelah baca status puisi "Di Kala Emosi Meledak Hebat", dan sebuah comment "Yes ada yang rela jadi tempat sampah" hehehe

Oleh: Muslimin (Profile)

Artikel yang berkaitan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Photobucket
 

Karya Tulis

Refleksi 02 Mei 2011

Ini hanya bagiku, entah bagi yang lainnya. Setiap hari orang-orang science mempelajari banyak simbol, dari alfabet hingga numerik atau beragam bentuk yang memang sengaja diciptakan sedemikian rupa. Aku tahu simbol-simbol tersebut sengaja diciptakan untuk

Kisah Kehidupan

Demi Sebuah Amanah

Telah lama aku berdiri di sini, di antara keramaian dan hiruk-pikuk terminal Pulo Gadung. Namun tak satupun bus antar kota yang mau berhenti dan membawaku meninggalkan kebisingan ini. Hampir satu jam lebih aku di sini, tapi semua bus antar kota nampaknya penuh semua.

Sastra

Cinta Dalam Hati ( CIDAHA )

Kala cinta datang menggoda Memanggil dan mengetuk pintu hati Lalu singgah ke rumah jiwa Tanpa kata permisi Hhm... Terdengar begitu syahdu menyentuh kalbu Namun, jika ini benar cinta Jangan biarkan cintaku padaMu hilang di hati Perkenankanlah tuk selalu mencintaiMu

© 3 Columns Newspaper Copyright by Website Nathiq | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks