Ungkapan Mutiara

Kita seperti teko, apa yang dikeluarkan maka seperti itulah di dalamnya. Maka berjanjilah untuk selalu membahagiakan orang lain, karena dengan begitu kita membahagiakan hidup kita sendiri (Rosa Rahmania))

Memberi sebanyak yang kita mampu, lalu kita akan menerima sebanyak yang kita butuhkan! InsyaAllah(Luluk Evi Syukur)

Ide-ide gila, butuh orang gila juga untuk mewujudkan semuanya. Demi bumi dan isinyam, baiklah. (Ana Falasthien Tahta Alfina)

Selagi sabar itu ada dalam diri maka selagi itu juga Allah akan mengujinya dan hanya mereka yang benar-benar sabar dapat dengan mudah mengatasi ujianNya (Luluk Evi Syukur)

Selepas ashar nanti Kutunggu di semenanjung hati, mendawai indahnya pelita, kala pelangi berbagi warna, selepas maghrib nanti, Kutunggu di ujung nadi, lantunkan kalam Illahi, hingga Isya hadir kembali (Khasanah Roudhatul Jannah)

Kawan, ingatlah dengan hidup ini, kadang kesusahan dalam mengarungi takdir membuat hidup kita di akhirat nanti menjadi lebih berkualitas. Dan Jangan lah berlebihan di kehidupan ini, karena takut-takut terasa hambar di akhirat nanti. So, Jadikanlah apapun itu tentang kehidupan, lalu rayakanlah dengan kesyukuran.(Adi Nurseha)

Memoar kehidupan yang tak berujung hingga kematian menjemput. Lantas sudah sampai di mana kisah kehidupan ditorehkan? (Luluk Evi Syukur)

Kau yang masih setia mengulum rindu, Kudendangkan senandung lagu merdu, Sebagai pengobat rindu di dada, Sebagai pelipur segala lara, Tersenyumlah sayang, Rindu ini pun masih terus membayang Untukmu duhai kekasih hati Sambutlah syahdunya nyanyian hati (Khasanah Roudhatul Jannah)

Jaga selalu hatimu (Rosa Rahmania)

Tak semua yang diinginkan dapat terwujud sesuai rencana. Pergi saat indah. Allah pasti punya rencana terindah dibalik semua ini. Hanya itu yang bisa menguatkanku saat ini (Yopi Megasari)

Jumat, 18 Maret 2011

Surat Cinta Darimu


Surat cinta pertamaku darimu masih kusimpan rapi di rak bukuku
Surat cinta yang selalu menemaniku sejak kumulai mengenal cinta
Cinta pertama yang membuatku melayang dan hanyut dibuainya

Tahun-tahun pertama saat bunga-bunga cinta masih bermekaran dalam hatiku
Surat cinta darimu selalu kubawa dan kubaca
Kudekap dan kuciumi di sela kurasa lelah

Surat cinta darimu selalu membawaku ke alam ketenangan
Baris demi baris kalimat yang tertulis, semuanya bermakna bagiku
Tak ada kata seindah kata yang tertulis dalam surat cinta darimu

Kau pun tak lupa membiuskan kata-kata mesra di setiap tutur katamu
Kata-kata yang menggugah jiwaku untuk terus mencintaimu
Dan aku tak ingin menggantinya dengan cinta yang lain

Ah apakah ini yang dinamakan cinta?

Tahun-tahun berikutnya..
Entah apa yang membuatku akhir-akhir ini malas bersamamu
Bukan, bukan karena aku tak mencintaimu lagi
Bukan pula karena ku tak lagi menyayangimu

Namun sejak kehadirannya di hidupku
Hidupku menjadi terusik
Kehadiran kesibukan dalam hidupku
Membuatku terkadang tak sempat meluangkan waktu untuk bersamamu walau hanya beberapa menit

Surat cinta dari mupun terkadang lupa kubaca dan kusentuh
Kubiarkan ia tergeletak lemah membisu dengan debu di tubuhnya
Sekalipun kubaca, hanya beberapa kalimat saja

Ah maafkan aku Ibu..
Al Qur’an yang kau berikan beberapa tahun yang lalu
Akhir-akhir ini sering kulupakan
Padahal dulu kau berkata jangan pernah melupakan surat cinta itu
Surat cinta dari Sang Maha Cinta

Akupun terkadang lebih memilih tidur melepas lelah daripada bercengkrama denganmu
Ah kemanakah gairah bercintaku akhir-akhir ini?
Ku tak ingin mengganti cintamu dengan kesibukanku

Akupun tak ingin Dia marah saat ku malas membaca surat cintaNya
Maafkan aku Ibu..
Ampuni aku Ya Allah...
Yang telah mengurangi rasa cintaku padamu dan padaNya

Tiupkan kembali ruh-ruh cinta yang perlahan menghilang tertiup angin kemalasan
Getarkan kembali hatiku dengan cintaMu
Agar kudapat reguk manisnya cinta yang Kau beri.

Oleh: Yopi Megasari (Profile)

Artikel yang berkaitan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Photobucket
 

Karya Tulis

Refleksi 02 Mei 2011

Ini hanya bagiku, entah bagi yang lainnya. Setiap hari orang-orang science mempelajari banyak simbol, dari alfabet hingga numerik atau beragam bentuk yang memang sengaja diciptakan sedemikian rupa. Aku tahu simbol-simbol tersebut sengaja diciptakan untuk

Kisah Kehidupan

Demi Sebuah Amanah

Telah lama aku berdiri di sini, di antara keramaian dan hiruk-pikuk terminal Pulo Gadung. Namun tak satupun bus antar kota yang mau berhenti dan membawaku meninggalkan kebisingan ini. Hampir satu jam lebih aku di sini, tapi semua bus antar kota nampaknya penuh semua.

Sastra

Cinta Dalam Hati ( CIDAHA )

Kala cinta datang menggoda Memanggil dan mengetuk pintu hati Lalu singgah ke rumah jiwa Tanpa kata permisi Hhm... Terdengar begitu syahdu menyentuh kalbu Namun, jika ini benar cinta Jangan biarkan cintaku padaMu hilang di hati Perkenankanlah tuk selalu mencintaiMu

© 3 Columns Newspaper Copyright by Website Nathiq | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks