Ungkapan Mutiara

Kita seperti teko, apa yang dikeluarkan maka seperti itulah di dalamnya. Maka berjanjilah untuk selalu membahagiakan orang lain, karena dengan begitu kita membahagiakan hidup kita sendiri (Rosa Rahmania))

Memberi sebanyak yang kita mampu, lalu kita akan menerima sebanyak yang kita butuhkan! InsyaAllah(Luluk Evi Syukur)

Ide-ide gila, butuh orang gila juga untuk mewujudkan semuanya. Demi bumi dan isinyam, baiklah. (Ana Falasthien Tahta Alfina)

Selagi sabar itu ada dalam diri maka selagi itu juga Allah akan mengujinya dan hanya mereka yang benar-benar sabar dapat dengan mudah mengatasi ujianNya (Luluk Evi Syukur)

Selepas ashar nanti Kutunggu di semenanjung hati, mendawai indahnya pelita, kala pelangi berbagi warna, selepas maghrib nanti, Kutunggu di ujung nadi, lantunkan kalam Illahi, hingga Isya hadir kembali (Khasanah Roudhatul Jannah)

Kawan, ingatlah dengan hidup ini, kadang kesusahan dalam mengarungi takdir membuat hidup kita di akhirat nanti menjadi lebih berkualitas. Dan Jangan lah berlebihan di kehidupan ini, karena takut-takut terasa hambar di akhirat nanti. So, Jadikanlah apapun itu tentang kehidupan, lalu rayakanlah dengan kesyukuran.(Adi Nurseha)

Memoar kehidupan yang tak berujung hingga kematian menjemput. Lantas sudah sampai di mana kisah kehidupan ditorehkan? (Luluk Evi Syukur)

Kau yang masih setia mengulum rindu, Kudendangkan senandung lagu merdu, Sebagai pengobat rindu di dada, Sebagai pelipur segala lara, Tersenyumlah sayang, Rindu ini pun masih terus membayang Untukmu duhai kekasih hati Sambutlah syahdunya nyanyian hati (Khasanah Roudhatul Jannah)

Jaga selalu hatimu (Rosa Rahmania)

Tak semua yang diinginkan dapat terwujud sesuai rencana. Pergi saat indah. Allah pasti punya rencana terindah dibalik semua ini. Hanya itu yang bisa menguatkanku saat ini (Yopi Megasari)

Sabtu, 16 April 2011

Cintanya Cintamu Cintaku


Semburat merah cakrawala, menyisir plataran bumi serta dedaunan petang hari yang beranjak senja. Ketika hari dan surya makin terpojok oleh malam serta bulannya, Engkau menunjukan tanda-tanda keagungan singasanaMu yang Maha. Andai berkenan, kukutip beberapa alunan puisiMu yang terlantun indah.

“Dia menciptakan langit dan bumi…”, "Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam serta menundukkan matahari dan bulan…”, "Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”.

Halus dan kasar, keras dan lembut, panjang dan pendek, kecil dan besar, jauh dan dekat, tebal dan pipih, senang dan sedih, dingin dan panas, lapang dan sempit, gelap dan terang, siang dan malam, hitam dan putih, baik dan buruk, tua dan muda, hidup dan mati, dan akhirnya, Pria dan Wanita.

“Dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan", “Segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah”

Sewaktu pilu dalam rinduku mengetuk, sempat kutulis setinta kata dalam benakku. Wahai engkau yang berwajah ayu, kumohon bingkai piluku dengan katamu, rangkul aku dengan senyummu. namun, biarkan aku terlelap dalam cintaNya.

Duhai perempuan, tutup rapatlah mataku dengan diammu
Aku amat takut jika bayangmu jatuh ke hati lewat mataku
Aku amat takut jika manis kasihmu mengalahkan manis cintaNya
Aku amat takut jika…

Duhai perempuan
Jangan bunuh rasa yakinku dengan keanggunanmu

*In The Middle Of Night
November 11th, 2008
Oleh: Alkindijunior (Profile)

Artikel yang berkaitan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Photobucket
 

Karya Tulis

Refleksi 02 Mei 2011

Ini hanya bagiku, entah bagi yang lainnya. Setiap hari orang-orang science mempelajari banyak simbol, dari alfabet hingga numerik atau beragam bentuk yang memang sengaja diciptakan sedemikian rupa. Aku tahu simbol-simbol tersebut sengaja diciptakan untuk

Kisah Kehidupan

Demi Sebuah Amanah

Telah lama aku berdiri di sini, di antara keramaian dan hiruk-pikuk terminal Pulo Gadung. Namun tak satupun bus antar kota yang mau berhenti dan membawaku meninggalkan kebisingan ini. Hampir satu jam lebih aku di sini, tapi semua bus antar kota nampaknya penuh semua.

Sastra

Cinta Dalam Hati ( CIDAHA )

Kala cinta datang menggoda Memanggil dan mengetuk pintu hati Lalu singgah ke rumah jiwa Tanpa kata permisi Hhm... Terdengar begitu syahdu menyentuh kalbu Namun, jika ini benar cinta Jangan biarkan cintaku padaMu hilang di hati Perkenankanlah tuk selalu mencintaiMu

© 3 Columns Newspaper Copyright by Website Nathiq | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks