Ungkapan Mutiara

Kita seperti teko, apa yang dikeluarkan maka seperti itulah di dalamnya. Maka berjanjilah untuk selalu membahagiakan orang lain, karena dengan begitu kita membahagiakan hidup kita sendiri (Rosa Rahmania))

Memberi sebanyak yang kita mampu, lalu kita akan menerima sebanyak yang kita butuhkan! InsyaAllah(Luluk Evi Syukur)

Ide-ide gila, butuh orang gila juga untuk mewujudkan semuanya. Demi bumi dan isinyam, baiklah. (Ana Falasthien Tahta Alfina)

Selagi sabar itu ada dalam diri maka selagi itu juga Allah akan mengujinya dan hanya mereka yang benar-benar sabar dapat dengan mudah mengatasi ujianNya (Luluk Evi Syukur)

Selepas ashar nanti Kutunggu di semenanjung hati, mendawai indahnya pelita, kala pelangi berbagi warna, selepas maghrib nanti, Kutunggu di ujung nadi, lantunkan kalam Illahi, hingga Isya hadir kembali (Khasanah Roudhatul Jannah)

Kawan, ingatlah dengan hidup ini, kadang kesusahan dalam mengarungi takdir membuat hidup kita di akhirat nanti menjadi lebih berkualitas. Dan Jangan lah berlebihan di kehidupan ini, karena takut-takut terasa hambar di akhirat nanti. So, Jadikanlah apapun itu tentang kehidupan, lalu rayakanlah dengan kesyukuran.(Adi Nurseha)

Memoar kehidupan yang tak berujung hingga kematian menjemput. Lantas sudah sampai di mana kisah kehidupan ditorehkan? (Luluk Evi Syukur)

Kau yang masih setia mengulum rindu, Kudendangkan senandung lagu merdu, Sebagai pengobat rindu di dada, Sebagai pelipur segala lara, Tersenyumlah sayang, Rindu ini pun masih terus membayang Untukmu duhai kekasih hati Sambutlah syahdunya nyanyian hati (Khasanah Roudhatul Jannah)

Jaga selalu hatimu (Rosa Rahmania)

Tak semua yang diinginkan dapat terwujud sesuai rencana. Pergi saat indah. Allah pasti punya rencana terindah dibalik semua ini. Hanya itu yang bisa menguatkanku saat ini (Yopi Megasari)

Jumat, 25 Februari 2011

Pancingan


Ini sama sekali bukan tentang pelajaran pancing memancing hehehe..., jangankan bakat, pengalaman memancing pertama-pun belum ada...^^

Tapi, entah kenapa muncullah analogi perihal pancing-memancing ini di otak, aneh ya saya!. Tiba-tiba juga muncul pertanyaan "Mana yang lebih berpengaruh di dunia perpancingan? alat pancingnya, umpannya, atau ketertarikan ikannya untuk memakan umpan di pancingan?" hayo tebak yang mana? hahaha...

Semoga bukan analogi yang terdengar aneh, begini!! Saya melihat hidup kita erat sekali dengan konsep pancing-memancing ini, terlebih jika berurusan dengan diri sendiri, motivasi, semangat, keinginan untuk terus memperbaiki diri, dan proses diri lainnya. Biasanya orang-orang yang berprestasi (dalam mind set saya, prestasi ini banyak jenisnya), rata-rata terpancing atau bahasa manusianya termotivasi oleh lingkungan sekitarnya yang lebih dulu berprestasi, atau kalau ternyata lingkungan sekitarnya kurang kondusif berarti dia terpancing untuk menjadi sebuah agen perubahan yang pertama di lingkungannya itu. Itu untuk kasus yang pertama.

Sedang untuk kasus lain, tidak selalu juga sih pancingan tersebut ampuh memancing sesuai niat awal dan harapan kita terhadap sesuatu, hehehe... tentang semangat misalnya, beragam acara telah diikuti, nasehat didengarkan, buku motivasi dibaca, segala film bergenre on fire ditonton. Tapi tetep, jika dasarnya dari diri kita kurang semangat, atau tidak sepenuhnya menerima asupan semangat dari luar. Semuanya akhirnya jadi percuma, tidak membantu sama sekali bukan?

Segala jenis pengaruh dari luar itu semuanya bersifat pancingan dengan umpan yang beragam. Bisa tentang apapun, tentang kebaikan, keburukan, semangat, kemalasan, dan lain sebagainya. Tapi tetap berpengaruh tidaknya pancingan dan umpannya itu tergantung dari kita sendiri, bersedia merespon atau bahkan mangabaikannya.

So, selain harus belajar seperti ikan laut yang tidak ikut terbawa asin meski hidup di lingkungan yang asin. Belajar juga untuk tidak terlalu tergoda dengan pancingan yang umpannya terlihat menggoda dan menarik padahal tidak ada manfaat sama sekali, atau malah mengabaikan pancingan dengan umpan yang bermanfaat buat kedapannya. Pada akhirnya semuanya memang tergantung diri masing-masing individu, diri kita sendiri. :)

**Ada yang jual pancingan hidup yang bagus? hehehe

Oleh: Ana Falasthin Tahta Alfina (Profile)

Artikel yang berkaitan



1 komentar:

  1. Yg menarik tuh ketika seorang pemancing hrs menyusun strategi untuk memancing agar mendapat hasil yg diinginkan dari mulai menentukan dimana akan memancing (laut, sungai, kolam dsb) jenis ikan yg diinginkan, kemudian menyiapkan umpan & alat pancing yg sesuai, teknik memancingnya serta kesabaran utk menunggu saat proses memancing..jadi itu smua adalah satu kesatuan all in one... kebetulan dl hobby mancing heheheheee

    BalasHapus

Photobucket
 

Karya Tulis

Refleksi 02 Mei 2011

Ini hanya bagiku, entah bagi yang lainnya. Setiap hari orang-orang science mempelajari banyak simbol, dari alfabet hingga numerik atau beragam bentuk yang memang sengaja diciptakan sedemikian rupa. Aku tahu simbol-simbol tersebut sengaja diciptakan untuk

Kisah Kehidupan

Demi Sebuah Amanah

Telah lama aku berdiri di sini, di antara keramaian dan hiruk-pikuk terminal Pulo Gadung. Namun tak satupun bus antar kota yang mau berhenti dan membawaku meninggalkan kebisingan ini. Hampir satu jam lebih aku di sini, tapi semua bus antar kota nampaknya penuh semua.

Sastra

Cinta Dalam Hati ( CIDAHA )

Kala cinta datang menggoda Memanggil dan mengetuk pintu hati Lalu singgah ke rumah jiwa Tanpa kata permisi Hhm... Terdengar begitu syahdu menyentuh kalbu Namun, jika ini benar cinta Jangan biarkan cintaku padaMu hilang di hati Perkenankanlah tuk selalu mencintaiMu

© 3 Columns Newspaper Copyright by Website Nathiq | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks