Adikku yang manis
Tawamu menghadirkan keceriaan bagi orang-orang di sekitarmu,
Namun tidak bila kau berada di rumahNya.
Tawamu ibarat bunyi rentetan petasan yang sangat mengganggu.
Adikku yang cantik
Gaun indah dengan aneka warna dan hiasan yang kau kenakan sangat mempesona,
Namun sayang gaun itu hanya kau jadikan simbol pakaian semata bila memasuki rumahNya.
Sama sekali tak kau basahi gaun itu dengan tetes keringat gerakan shalat.
Adikku yang enerjik..
Mengapa kau lebih cekatan dalam menjalankan tombol-tombol di handphonemu untuk mengetik sebuah pesan singkat
Dibanding mengikuti gerakan imam di depanmu
Padahal di sampingmu ada seorang renta yang susah payah
Jungkir balik mengikuti gerakan imam
Tak malukah kau adikku?
Kamu bukan anak kecil lagi yang masih harus dijewer telingamu bila kamu melakukan kesalahan
Usiamu telah baligh
Di mana rasa malumu?
Adikku yang cerdas
Kemampuan otakmu menangkap ilmu sangat luar biasa
Namun sayang kecerdasanmu itu tidak kamu manfaatkan untuk menghafal rangkaian kata-kata indahNya
Malah kamu manfaatkan untuk mengingat keburukan orang lain.
Kecantikanmu
Kecerdasanmu
Hanya akan menjadi bumerang jika kau tak pandai memanfaatkannya
Kecantikan dan kecerdasanmu perlahan memudar dimakan usia
Jangan berbangga diri adikku
itu semua titipan dariNya yang sewaktu-waktu dapat Dia ambil
Malang nian nasibmu andaikata Dia murka padamu
Dan mencabut seluruh nikmt itu
Tanpa sempat kau manfaatkan untuk membuatNya makin mencintaimu.
Oleh: Yopi Megasari (Profile)
Ungkapan Mutiara
Sabtu, 05 Maret 2011
Adikku Sayang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar