Cinta, sebuah kata istimewa yang selalu nampak indah dalam lubuk hati setiap manusia. Setujukah kau dengan pernyataanku ini? Kalau kau tak setuju, coba raba hatimu, lihat dan rasakan apa yang ada di sana. Tak sadarkah kau, bahwa setiap senyum atau sapaanmu terhadap temanmu, itu adalah salah satu bentuk ungkapan cinta, bukankah itu sering kita lakukan?.
Ya, kalau sekarang kau sudah setuju, maka sudikah engkau jika cinta tak membuatmu merasakan indahnya dunia? Memang, mungkin ada pengorbanan di dalam pembuktian cinta, tapi pun, jika itu dilakukan semata-mata hanya untuk yang dicinta, semua tak kan jadi penderitaan untuk kita. Malah, kita justru akan semakin merasakan indahnya cinta itu. That’s right?.
“Berikan cintamu niscaya kamu akan dicintai. Berusahalah untuk memahami niscaya kamu akan dipahami. Dengarkanlah niscaya suaramu akan didengar. Ajarkan niscaya kamu akan mendapat pengetahuan” (Ini mengutip kata-kata temanku). Karena sesungguhnya, setiap cinta yang kita beri, maka dengan sendirinya kita telah memberikan cinta pada diri kita sendiri.
Berbentuk apakah cinta yang seperti itu? Aku telah sering merasakannya, yaitu cinta yang berupa ketenangan diri, dan kebahagiaan yang merasuk di kalbu terdalam. Sungguh indah rasa itu, pernahkah kau mencobanya? Cobalah selagi kau bisa. Dan meski, kita pun kadang khilaf terlambat untuk mencoba ketika ladang cinta itu ada di depan mata.
Kuberitahu engkau, kekhilafan itu, bisa seperti keegoisan diri dan ingin selalu merasa diperhatikan. Maka (ini mengutip kata-kata temanku), jadilah cahaya dalam kegelapan, alias “Light in the Dark”. Janganlah selalu ingin diperhatikan atau ingin dipenuhi keinginan-keinginan kita. Tapi fokuslah, pada apa yang bisa kita lakukan untuk orang-orang di sekitar kita, supaya kita menjadi “sebaik-baik manusia”, yaitu yang paling bermanfaat untuk menusia lainnya.
Oleh: Rosa Rahmania (Profile)
Ungkapan Mutiara
Jumat, 04 Maret 2011
Cinta Lagi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar