Aku tak pernah tahu apa arti cinta sesungguhnya. Aku hanya bisa rasakannya. Begitu dalam dan tersembunyi dalam lubuk hati. Ah, andainya semua diijinkan untuk rasakan cinta, aku yakin tak akan bisa orang berpatah hati.
Entah, rasa ini begitu terasa sampai aku tak kuasa meneteskan air mata karenanya. Cintalah yang kurasa, pada apapun yang sudah terjadi bersamaku, siapapun dan hal apapun.
Sejujurnya aku tak pernah benar-benar mengerti dengan semua yang terjadi. Tapi, yang bisa kurasakan hanya sebuah rasa itu, meski kadang aku menyelewengkannya, kadang aku tak berikan itu pada yang seharusnya aku berikan. Lalu aku harus apa?
Terapi satu-satunya yang selalu ingin kulakukan adalah tersenyum dalam hati. Mengingat bahwa melalui cinta aku bisa tegar berdiri sampai saat ini. Kasih sayangNya yang sangat tulus menggedor-gedor pintu hatiku, dan ketika kubuka pintu itu, aku terkesima dengan sangat. Ia datang padaku dengan keanggunan rasa, sesuatu yang belum pernah kutemui pada tamu-tamuku sebelumnya.
Lututku lemas, badan menggigil, dan hati meronta-ronta seolah ingin kupeluk saja cinta yang ada di hadapanku itu. Mendekapnya erat sampai kan kupastikan dia tak akan pergi dariku. Begitulah cinta menghampiriku, menyergapku tanpa ampun dengan sejuta pesonanya.
Tapi ada yang hampir kulupa, munginkah ini manifetasi terbesar dalam hidup manusia? Semua orang begitu ramai membicarakan cinta, semua hati langsung bergegas ketika cinta datang dalam hidup mereka. Meski yang sebenarnya cinta tak pernah bisa kudefinisikan, karena hanya perasaan yang bicara.
Cinta adalah tentang rasa, cinta juga adalah tentang hati. Di situlah bersemayam titah Tuhan bagi kebaikan hidup manusia. Ikutilah bagaimana hatimu berucap, maka kau akan temukan bahwa sebenarnya Allah sangat dekat dengan kita.
Karena setulus-tulusnya cinta adalah seperti cinta Allah pada hambaNya, seperti keindahan akhlak Rasulullah pada umatnya, seperti kasih ibu pada anaknya, dan seperti sayang kita pada sesama ciptaanNya. Bisalah merasakan bahwa ketika kita berjanji untuk berbaik sangka pada cinta, maka saat itulah kita akan rasakan juga cinta tak akan pernah menyakiti. Sebab bicara cinta adalah bicara tentang diri kita sendiri. Biarlah orang lain memperlakukan cinta dengan cara mereka sendiri. Meski sakitnya cinta itu kerap kita rasa, sudahlah, buang semua itu sebab tak akan menjadikan kita bermetamorfosa menjadi manusia yang kerap bermanfaat bagi manusia lainnya. Bahagiakanlah hidup orang lain, maka kita telah membahagiakan hidup kita sendiri.
*Have a Nice Day sobat Nahiq……. ^_^
Oleh: Rosa Rahmania (Profile)
Ungkapan Mutiara
Jumat, 20 Mei 2011
Untuk Dirasa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar